Rabu, 29 Mei 2013
Kamis, 09 Juni 2011
Cara install autocad 2010 32bit di win7 64bit
Di PDC 2008, Microsoft menunjuk cara Windows 7 Pada 7 Januari 2009, versi 64-bit Windows 7 Beta (build 7000) dibocorkan 32-bit: 64-bit: Pemproses: 1 GHz 32-bit: 1 GHz 64-bit CATIA V5 runs on Microsoft Windows (both 32-bit and 64-bit CAD software; Free and Open Source AutoCAD - Bricscad - CATIA - DeltaCad - MicroStation - NX Untuk mencegah proyek ini menjadi terlalu serius pada awalnya dirilis dalam dua versi, yaitu versi PC berarsitektur x86 (32 bit) dan PC berarsitektur x86 64 (64 bit).
When installing, Windows should automatically detect your OS and install 64-bit. However, if it is a 32 bit disc and you are running it on a 64 bit system, it should Cara Install Autocad Cara Install Autocad 2007 Cara Menjalankan Autocad 2007 Di Windows 7 64 Bit Cara Www Cara Instal Auto Cad Cara Instal Windows Vista Pada Pc Cara bit atau 64 bit, jika menggunakan yang 32 bit, gunakan installer AutoCAD Install Operating System(s) : XP, 7 Ultimate 64-bit Cara Instal Netcut di keyboard pada
Check your system if it's 32bit or 64bit. Right-click my computer icon-->>properties. Check the installer if it has an option for 32bit (or x86) & 64bit. But Acad 2011 should support either OS.
Sumber Yahoo Answer.
Rabu, 29 Desember 2010
Bacalah ini kawan "Semoga Menang Indonesia"
Selain dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, kali ini dukungan datang dari pemain top dunia, Rio Ferdinand. Bek Manchester United (MU) itu lewat akun Twitternya memberikan dukungan kepada Tim Merah Putih.
"Straight back on to twitter and the indonesian tweeps have notified me of there cup final game tonight!! Good luck + win that trophy!" tulis Ferdinand di akun Twitternya, @rioferdy5.
Dukungan bagi pasukan Alfred Riedl memang terus mengalir di dunia maya. Dukungan itu mengalir di situs jejaring sosial seperti di Twitter dan Facebook.
Indonesia malam ini akan melakoni leg kedua melawan Malaysia di final kedua Piala AFF 2010. Pada leg pertama, Indonesia kalah 3-0 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 26 Desember 2010 lalu.
Sumber : http://bola.vivanews.com/news/read/196352-ferdinand--semoga-menang-indonesia-
Selasa, 28 Desember 2010
Surat Yang Indah Untuk Firman
Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?
Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.
Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.
Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang. Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa. Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan. Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan. Gonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.
Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!
Sumber : http://cheatpb.akujagoan.com/2010/12...uk-firman.html